Sabtu, 10 Oktober 2009
Do'a Buat Sahabat
Jumat, 09 Oktober 2009
Kontemplasi Hari Jadi
Sabtu, 03 Oktober 2009
Negeri Pelangi…
Tertatih… setapak demi setapak…
Merajut… helai demi helai…
Terangkai… kelopak demi kelopak…
Ego… ambisi… emosi… mimpi… asa… obsesi…
Membaur dalam seribu ide seribu hasrat…
Ada sakit… ada sedih… pantang air mata…
Ada suka… ada bahagia… terpanjat syukur…
Semua seolah mudah bila hanya sekedar berkata-kata…
Butuh mimpi dan semangat untuk terus bertahan…
Sekali kita sepakat merakit perahu…
Pantang hanya bersandar tanpa melayar…
Dayung telah dikayuh… berlabuh pada dermaga demi dermaga…
Bila sampai pada Negeri pelangi…
Cinta dan keyakinan akan menguatkan…
Segala riak dan gelombang terkalahkan…
Dalam senyum dan tawa semua menjadi lebih indah…
DFC…. Perahu kami…
Indonesia lebih baik… tanpa narkoba… Negeri Pelangi kami…
Puisi untuk Hari Jadi Drugs Free Community ke-2
5 Oktober 2007 - 2009
Untuk Bangsa dan Negeri tercinta... ada raga dan jiwa kami...
Sabtu, 26 September 2009
Bos Narkoba Divonis 10 Tahun, Bebas dalam 3 Tahun
Handoko Dipantau Khusus
SURABAYA - Polisi tidak bisa tenang setelah Handoko, bos pabrik sabu-sabu (SS) yang ditahan di Lapas Pamekasan, mendapat pembebasan bersyarat sebulan lalu. Sejak menghirup udara bebas, pemilik pabrik SS di Nginden Intan Timur dan Manyar Tirtomoyo itu terus diawasi.
http://jawapos.com/metropolis/index.php?act=detail&nid=92000
Masih jelas dalam ingatan kami (waktu itu atas nama DPD GRANAT Jawa Timur) memantau sidangnya, banyak terlihat upaya untuk meringankan hukuman. Seperti biasa persidangan narkoba di Pengadilan Negeri Surabaya bila tidak dimonitor aktifis anti narkoba maka tuntutan dan vonisnya ringan. Dalam sidang Handoko ini kami harus mengerahkan relawan untuk melakukan pengawasan, itupun masih divonis ringan (10 tahun) dibanding ancaman maksimal hukuman yang harus diterima adalah hukuman mati atau minimal seumur hidup (Kejahatan narkoba terorganisir).
Baru menjalani hukuman 3 tahun ternyata sudah melenggang bebas, sebuah ironi terhadap masa depan Generasi Bangsa. Potret penegakkan hukum yang terkotori oleh nafsu duniawi, aparat penegak hukum lebih memilih suap dari pada menyelamatkan anak bangsa dari peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba.
Polisi, Jaksa, Hakim, Pengacara, dan Dept. Hukum dan HAM memiliki peran dan sendiri-sendiri untuk ikut membiarkan para bandar bebas mengedarkan narkoba. Kewenangan mereka banyak disalahgunakan untuk mengeruk keuntungan pribadi tanpa berpikir dampaknya pada ancaman hancurnya generasi muda dan ancaman disintegrasi bangsa dan Negara.
Masyarakat pun secara tidak langsung juga turut berperan dengan makin maraknya peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba. Sikap tidak peduli cenderung permisif terhadap proses peradilan narkoba mengakibatkan aparat penegak hukum berpesta pora melacurkan harga dirinya pada para bandar.
Sampai kapan kita terus diam??????
Minggu, 20 September 2009
Hari Anti Narkoba Internasional 26 Juni 2009
Pada Hari Minggu tanggal 28 Juni 2009, DFC membantu Badan Narkotika Kota Surabaya untuk mengkoordinasi Konvoi Motor Anti Narkoba, yang melibatkan 1000 motor dari club motor se Surabaya dan pemenang lomba kampung bersih narkoba.
Ijinkan Aku Mampu Memaafkan...
Pinta maaf seringkali menjadi ritual lebaran...
Memohon pun meminta mudah terangkai...
Kata-kata indah tersusun dalam bait puisi...
Pernahkah kita sadari bahwa sesungguhnya Islam bukan sekedar meminta maaf tetapi lebih dari itu... MEMAAFKAN!!!!
Bila kita pernah ada kata salah... ada sikap salah... ada perilaku salah...
Tanpa sadar kita menunggu lebaran untuk sekedar minta maaf...
entah tulus atau tidak... hati kita yang tahu....
Bila untuk kata maaf kita harus menanti setahun...
sejatinya kita belum tulus MEMAFKAN kesalahan diri kita sendiri...
Bila pada diri sendiri kita belum tulus MEMAAFKAN....
Apakah kita cukup punya Hati untuk MEMAAFKAN orang lain...
Bila hati kita masih memendam amarah...
Bila jiwa kita masih diselimuti kebencian...
Bila kata kita masih enggan bersapa
Bila senyum kita masih ada kepalsuan...
Bilakah jujur pinta maaf kita????
Ya Allah... ijinkan hamba Mu ini...
Jauh dari amarah... jauh dari kebencian... jauh dari kepalsuan...
Ijinkan hamba Mu mampu memaafkan...
kiranya hamba Mu termaafkan pula...
Ijinkan hamba Mu dalam kefitraan ini...
Ada kesempatan untuk terus bersilaturrahmi...
Ijinkan hamba Mu untuk terus berbagi kasih....
Selamat Idul Fitri...
Kemenangan sejati bila kita selalu mampu MEMAAFKAN...
Kamis, 17 September 2009
Baju Baru Di Hari Lebaran
Mengapa kita harus membeli baju baru untuk dipakai di hari Lebaran?
Saat kita ketemu pacar, ketemu calon mertua, ketemu atasan, atau ketemu orang-orang banyak di undangan-undangan pesta maka kita sibuk mencari baju terindah/terbaik yang kita miliki.
Allah sudah banyak memberikan kenikmatan kepada kita maka saat tampil di "undangan-Nya" seyogyanya pun kita harus tampil dengan busana terbaik yang kita miliki, Alhamdulillah bila kita mampu membeli baju baru. Bagi yang tidak mampu, tanpa baju baru pun kita berhak menghadiri "undangan-Nya".
Lebaran adalah Hari Besar.... Hari kemenangan... Hari Kesucian... Baju baru semata simbolis luar cinta terbaik kita pada Nya... Hati yang terus diperbarui adalah sejatinya cinta... Sebaik-baik baju adalah memiliki kepantasan bagi pemakainya... Sebaik-baiknya hati adalah kerelaan berbagi dan bermanfaat bagi sesamanya.